Pages

SIM PENDIDIKAN

Selasa, 31 Januari 2012

Psikologi Pendidikan; Behaviorisme


A.    Hakikat Behaviorisme
Behaviorisme merupakan salah satu aliran psikologi yang berpendapat bahwa perilaku manusia bisa dikendalikan dan dibentuk sesuai keinginan yang membentuk. Oleh sebab itu, perkembangan seseorang sangat ditentukan oleh faktor lingkungan yang berada di luar dirinya, bukan dari faktor yang berasal dari dalam dirinya.
Behaviorisme berkeyakinan bahwa semua perilaku diperoleh individu setelah berinteraksi dengan lingkungan yang telah dikondisikan. Oleh sebab itu, para behaviorist tidak perlu mempertimbangkan kondisi mental individu yang menjadi objek perubahan perilaku melalui lingkungan yang dikondisikannya.[1]
Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif) dan juga psikoanalisis (yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak). Behaviorisme ingin menganalisis bahwa perilaku yang nampak saja yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Belakangan, kaum behaviorist lebih dikenal dengan teori belajar, karena menurut mereka, seluruh perilaku manusia, kecuali insting, adalah hasil belajar.[2]
Behaviorisme memandang bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang buruk akan menghasilkan manusia yang buruk, lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia yang baik.[3]

B.     Teori-Teori Behaviorisme
Sebelum berbicara tentang teori behaviorisme, alangkah baiknya kita mengetahui peletak dasar aliran behaviorisme yang pertama. Penulis berpendapat bahwa orang yang pertama meletakan dasar behaviorisme adalah Muhammad bin Abdullaah, Rasulullaah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam.

Dalam sebuah hadits beliau bersabda:
كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ (رواه البخاري ومسلم وغيرهما).
Artinya: “setiap yang manusi dilahirkan atas fitrahnya (islam) maka kedua orangtuanya yang menjadikan ia sebagai yahudi, nasrani atau majusi”. (H.R Al Bukhari, Muslim dan yang lainnya) [4]
Hadits di atas menyatakan bahwa setiap orang yang terlahir maka dia suci dan islam, tetapi lingkungannya (dalam hal ini orang tua) yang menjadikan dia non muslim.
Dalam hadits lain beliau juga bersabda:
اَلْمَرْءُ عَلى دِيْنِ خَلِيْلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ (رواه أحمد والحاكم)
Artinya: “manusia itu tergantung agama temannya, maka lihatlah siapa orang yang menemaninya” (H.R Ahmad dan Al Haakim)[5]
Hadits ini memberikan gambaran bagaimana lingkungan mempengaruhi dan menggambarkan agama seseorang. Karena seorang yang baik tidak mungkin terus berteman dengan orang yang pemabuk misalnya, tetapi dia akan mencari teman yang sama. Dan masih banyak lagi hadits-hadits yang menerangkan dan menggambarkan pengaruh lingkungan terhadap individu.
Namun para psikolog lebih cenderung melihat bahwa baratlah yang mempunyai dan memulai teori tentang behaviorisme ini. Sehingga John Broadus Watson dinobatkan dan diberi gelar sebagai bapak behavioral psychology.
Teori behaviorisme dapat diklasifikasikan ke dalam dua bagian, yaitu: classical conditioning dan operant conditioning.[6] Berikut ini beberapa tokoh behaviorisme dengan percobaan yang mereka lakukan.


Ivan Pavlov: Classical Conditioning
Ivan Pavlov (1849 – 1936), psikolog Rusia yang pertama kali meneliti perilaku makhluk hidup berdasarkan classical conditioning atau pengkondisian lingkungan secara klasik. Penelitiannya difokuskan pada pencernaan yang terjadi pada anjing percobaan yang dapat diamati melalui air liur yang dikeluarkan oleh anjing tersebut.[7]
Namun menurut Malcolm Hardy dan Steve Heyes, sebenarnya bukan Pavlov yang pertama kali mengemukakan teknik ini, karena seorang Amerika, bernama Twitmeyer, telah memperkenalkan hasil percobaan tipe conditioning klasik beberapa tahun sebelum Pavlov (Hardy & Heyes, 1985:35).[8]
Dalam percobaannya Pavlov memakai anjing yang diikat, daging dan bel. Anjing diikat dan dipelihatkan daging sehingga mengeluarkan air liur. Setelah itu dibunyikan bel, anjing tidak mengeluarkan air liurnya. Ini merupakan stimulus alami (UCS) dan respon yang alami (UCR) dari anjing itu.
Setelah itu bel dibunyikan berkali-kali yang bersamaan dengan diperlihatkannya daging, ini merupakan stimulus alami (UCS). Pada saat itu anjing mengeluarkan air liur, yang merupakan respon alami (UCR). Dan percobaan ini dilakukan berkali-kali.
Setelah dilakukan percobaan tadi bekali-kali, kemudian bel dibunyikan tanpa diperlihatkan daging. Ternyata anjing tadi mengeluarkan air liur mendengar bunyi bel. Ini merupakan respon yang telah terbentuk dari percobaan tadi (CR).
Reaksi yang ditunjukan anjing menjelaskan bahwa telah terjadi hubungan antara dua peristiwa, yaitu mendengar bunyi bel dan air liur anjing yang keluar, walaupun dagingnya tidak diperlihatkan. Hal ini berarti modifikasi perilaku berdasarkan hubungan stimulus respon mulai terbentuk.[9]
Tetapi kalau dibunyikan bel dengan nada yang berbeda dan tidak disertai daging yang diperlihatkan, air liur anjing tidak keluar. Hal ini menunjukan adanya diskriminasi.
Setelah itu kalau dibunyikan bel berkali-kali, tetapi tidak diikuti dengan diperlihatkannya daging secara terus menerus air liur anjing makin sedikit dan akhirnya menghilang, dan air liur anjing tidak keluar lagi. Proses ini disebut extinction atau penghilangan perilaku yang telah terbentuk.[10]
Penerapan classical conditioning merupakan metode terapi dalam merubah perilaku yang bersifat maladaptive dan merubahnya menjadi perilaku yang adaptif.[11]

J.B. Watson
J.B. Watson (1878 – 1958) dikenal sebagai bapak behavioral psychology atau psikologi perilaku. Watson memandang bahwa psikologi sebagai studi tentang perilaku manusia dan merupakan cabang dari natural science atau ilmu alam. Alasannya bahwa perilaku manusia merupakan proses kegiatan fisik dan hubungannya dengan lingkungan. Proses kegiatan fisik tersebut secara alami merupakan faktor penyebab bagi berbagai perilaku yang ditampilkan manusia.[12]
Watson mengembangkan teori behaviorisme berdasarkan hasil penelitian Pavlov. Ia merupakan orang pertama yang mengaplikasikan temuan Pavlov kepada manusia, melalui proses pembentukan reflek-reflek yang terbentuk dari hubungan stimulus – respon yang telah dikondisikan.
Pada tahun 1921 Watson bersama asistennya melakukan penelitian terhadap bayi yang berusia 11 bulan yang bernama Albert. Tujuan penelitian tersebut, adalah mengkondisikan agar Albert takut pada tikus putih (UCS) dengan cara memperlihatkan tikus putih kepadanya dan dalam waktu bersamaan dibunyikan suara keras (UCS). Pemunculan tikus dan suara keras secara bersamaan (CS) menimbulkan rasa takut Albert pada tikus putih tersebut. Hasil eksperimen Watson menunjukan bahwa classical conditioning dapat digunakan untuk menimbulkan phobia.(Santrock, 1986:203)[13]

B.F. Skinner: Operant Conditioning
Burrhus Frederic Skinner (1904 – 1990) seorang ahli behavior psychology atau psikologi perilaku yang terkenal dengan teorinya operant conditioning. Teori ini dilatarbelakangi kenyataan bahwa ketika melakukan interaksi dengan lingkungan manusia menemukan stimulus khusus yang disebut reinforcing stimulus atau stimulus pendorong. Stimulus ini dapat meningkatkan operant, yaitu perilaku yang terjadi beberapa saat setelah stimulus tampil. Oleh sebab itu, operant conditioning berkaitan dengan perilaku yang diikuti oleh konsekuensi yang timbul dari perilaku yang ditampilkan. Secara alami konsekuensi tersebut memodifikasi perilaku makhluk hidup yang bersangkutan di masa depan.
Dalam eksperimennya Skinner menggunakan tikus yang dikurung di dalam kotak, dan dikenal dengan sebutan Skinner box. Kotak tersebut dilengkapi dengan tombol di dindingnya. Jika tombol itu ditekan, maka sudut kotak akan memasukan makanan. Ketika tikus melompat, ia menyentuh tombol itu, dan makanan berjatuhan ke dalam kotak. Dalam waktu singkat tikus melakukan perilakunya lagi. Perilaku yang diikuti dengan reinforcing stimulus akan diulangi kembali di masa yang akan datang. Pembentukan perilaku ini disebut shaping.
Apabila kegiatan tikus menekan tombol tidak diikuti lagi dengan makanan yang berjatuhan ke dalam kotak, maka akan terjadi fading, yaitu tidak lagi menekan tombol. Tetapi dalam waktu yang lama, apabila perilaku yang diikuti reinforcing stimulus dikondisikan lagi, maka tikus akan cepat mengulangi perilakunya. Hal ini berarti bahwa reinforment dapat diatur.
Selain itu, Skinner juga melakukan punishment atau hukuman, yang dapat disimpulkan melalui table berikut:

Reinforcement
(perilaku meningkat)
Punishment
(perilaku berkurang)
Positive
(menghadirkan kejadian)
Positive reinforcement:
Kejadian yang diharapkan akibat perilaku meningkat
Positive Punishment:
kejadian yang tidak diharapkan akibatnya perilaku menurun
Negative
(menghilangkan kejadian)
Negative reinforcement:
Menghilanghkan kejadian yang diharapkan akibatnya menurunkan perilaku
Negative Punishment:
Menghilanghkan kejadian yang diharapkan akibatnya menurunkan perilaku

Operant conditioning juga menerapkan behavior chaining atau rantai perilaku yang berhubungan dengan keterkaitan kemampuan yang telah dikuasai sebelumnya akan menjadi dasar untuk mempelajari kemampuan yang akan dipelajari.
Reinforment Schedules artinya apabila perilaku yang diharapkan telah terbentuk maka reinforcement tidak perlu diterapkan sepenuhnya[14].
Perbedaan antara proses belajar klasik dan belajar operan adalah adanya stimulus diskriminan tersebut, yaitu yang membedakan antara kondisi saat suatu perilaku bwerhasil secara efektif dan kondisi perilaku tidak akan efektif (Sarwono, 1997:69)[15].


Edward Lee Thorndike
Edward Lee Thorndike menemukan beberapa hukum yang berkaitan dengan stimulus – respon, yaitu:

Ø  Law of effect
Artinya hubungan stimulus-respon akan semakin kuat apabila mendapatkan penguatan yang positif atau positive reinforcement. Sebaliknya, apabila hubungan tersebut mendapatkan penguatan secara negatif atau negative reinforcement maka hubungan tersebut akan melemah. Temuan ini emnjadi dasar dari teori reinforcement atau teori penguatan.
Ø  Law of exercise
Artinya hubungan stimulus-respon akan semakin kuat apabila dilatih.
Ø  Law of readiness
Berkaitan dengan kematangan struktur dan fungsi sistem susunan saraf pusat untuk melakukan kegiatan mental atau fisik.[16]

C.     Penerapan Behaviorisme dalam Pendidikan dan Pembelajaran
Pendekatan dengan cara behaviorisme dapat diterapkan dalam modifikasi perilaku atau behavior modification syang sering disebut dengan istilah b-mod. Yaitu teknik terapi yang dikembangkan berdasarka hasil penelitian Skinner operant conditioning. Teknik ini dilakukan dengan cara mengatur penerapan reinforcement untuk menghilangkan perilaku yang tidak diinginkan.
Modifikasi perilaku dilakukan berdasarkan perencanaan yang dikembangkan secara sistematis dan terdiri dari beberapa langkah berikut:[17]
Ø  Menetapkan tujuan perubahan perilaku
Ø  Menetapkan reinforcement yang sesuai
Ø  Menetapkan prosedur perubahan perilaku, yang terdiri dari shaping, chaining, dan maintening behavior melalui reinforcement schedule
Ø  Melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan dan mencatat hasilnya.
Ø  Melakukan evaluasi dan revisi
D.    Catatan tentang Behaviorisme
Kritik terhadap Behaviorisme
Ø  Behaviorisme menggunakan pendekatan satu arah dan tidak memperhatikan faktor-faktor internal seperti kecerdasan, suasana hati, dan perasaan manusia.
Ø  Manusia dan hewan mampu melakukan penyesuaian perilaku untuk merespon lingkungannya walaupun pola perilaku sebelumnya telah terbentuk.
Kekuatan dan Kelemahan Behaviorisme
Kekuatan Behaviorisme:
Ø  Behaviorisme melakukan penelitiannya terhadap perilaku berdasarkan yang tampak atau observable behavioris. Oleh sebab itu, mempermudah proses penelitian karena perilaku dapat dikuantifikasi.
Ø  Teknik terapi perilaku yang efektif secara intensif menggunakan intervensi berbasis behaviorisme, dan dapat diterapkan pada anak dan orang dewasa.
Kelemahan Behaviorisme:
Ø  Behaviorisme memandang bahwa pembelajar adalah individu yang pasif yang bertugas memberikan respon kepada stimulus yang diberikan. Oleh sebab itu belajar didefinisikan sebagai perubahan perilaku.
Ø  Behviorisme menggenalisir hasil eksperimen terhadap hewan kepada manusia. Oleh sebab itu, generalisasi kurang berhasil apabila diterapkan terhadap orang dewasa.



[1] Orientasi Baru Dalam Psikologi Pendidikan, hal: 153
[2] Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah, hal: 122
[3] Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah, hal: 123
[4] Shahih Bukhari, jil: 2, hal: 125; Shahih Muslim, jil: 8, hal: 52
[5] Musnad Ahmad bin Hanbal, jil: 2, hal: 334; Al Mustadrak ‘Alaa Shahihain, jil: 4, hal: 188
[6] Orientasi Baru Dalam Psikologi Pendidikan, hal: 153
[7] Orientasi Baru Dalam Psikologi Pendidikan, hal: 153
[8] Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah, hal: 223
[9] Orientasi Baru Dalam Psikologi Pendidikan, hal: 154
[10] Orientasi Baru Dalam Psikologi Pendidikan, hal: 155; Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah, hal: 225
[11] Orientasi Baru Dalam Psikologi Pendidikan, hal: 155
[12] Orientasi Baru Dalam Psikologi Pendidikan, hal: 156
[13] Orientasi Baru Dalam Psikologi Pendidikan, hal: 157
[14] Orientasi Baru Dalam Psikologi Pendidikan, hal: 159-162
[15] ; Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah, hal: 229
[16] Orientasi Baru Dalam Psikologi Pendidikan, hal: 158-159
[17] Orientasi Baru Dalam Psikologi Pendidikan, hal: 162-163

1 komentar:

  1. Dapatkan Penghasilan Tambahan Dengan Bermain Poker Online di www , SmsQQ , com

    Keunggulan dari smsqq adalah
    *Permainan 100% Fair Player vs Player - Terbukti!!!
    *Proses Depo dan WD hanya 1-3 Menit Jika Bank Tidak Gangguan
    *Minimal Deposit Hanya Rp 10.000
    *Bonus Setiap Hari Dibagikan
    *Bonus Turn Over 0,3% + 0,2%
    *Bonus referral 10% + 10%
    *Dilayani Customer Service yang Ramah dan Sopan 24 Jam NONSTOP
    *Berkerja sama dengan 4 bank lokal antara lain : ( BCA-MANDIRI-BNI-BRI )

    Jenis Permainan yang Disediakan ada 8 jenis :
    Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar 66

    Untuk Info Lebih Lanjut Dapat menghubungi Kami Di :
    BBM: 2AD05265
    WA: +855968010699
    Skype: smsqqcom@gmail.com


    bosku minat daftar langsung aja bosku^^

    BalasHapus